Booking Tiket disini

Garuda Indonesia

Garuda Indonesia (GA/GIA) adalah maskapai penerbangan dari Indonesia. Secara resmi didirikan pada 28 Januari 1949 dengan nama Garuda Indonesian Airways, Garuda Indonesia adalah maskapai pertama dan tertua di Indonesia, dan dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Sebagai maskapai negara, Garuda Indonesia adalah flag carrier dari Indonesia dengan slogan The Airline of Indonesia serta memiliki lambang Burung Garuda dari mitologi Hindu dan Budha. Dalam penerbangan, Garuda memberikan pelayanan full service yang artinya Garuda Indonesia memberikan fasilitas dan kenyamanan lebih bagi para penumpangnya.

Untuk rute domestik, Garuda Indonesia memberikan 2 kelas pelayanan yaitu Eksekutif dan Ekonomi. Penumpang kelas Ekonomi mendapatkan fasilitas seperti seat pitch 31 inchi, bagasi check-in 20kg, bagasi kabin 10kg, hot meal (penerbangan di atas 1 jam) atau snack (penerbangan di bawah 1 jam) dan drink service, serta onboard Audio Video on Demand (AVOD) Inflight Entertainment (IFE) dengan katalog film dan musik yang aktual dan up-to-date. Penumpang kelas Eksekutif mendapatkan pelayanan ekstra dan premium seperti kursi nyaman dengan seat pitch 38 inchi dan footrest, welcome drink, hot meal dan drink service, checked baggage 30kg, bagasi kabin 10kg, serta AVOD IFE dengan noise-cancelling headphones. Untuk rute internasional jauh (long-haul), Garuda Indonesia memberikan kenyamanan khusus dengan lie-flat bed bagi penumpang kelas Eksekutif. Garuda Indonesia  juga menyediakan layanan Imigrasi dalam Pesawat atau Immigration on Board (IoB) yang diperuntukkan bagi Warga Negara Asing yang berkunjung ke Indonesia serta ingin menyelesaikan proses imigrasi mereka sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta atau Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar.

Dengan program Quantum Leap di tahun 2010, Garuda Indonesia melakukan peremajaan armada dan brand yang akhirnya membuahkan hasil di mana Garuda Indonesia meraih Skytrax 4-star Airline rating, Skytrax World’s Best Regional Airline tahun 2012, serta Skytrax World’s Most Improved Airline tahun 2011. Dengan ini, Garuda Indonesia akan bergabung dengan aliansi maskapai internasional Skyteam, di mana rute Garuda Indonesia akan bergabung dengan jaringan rute dari maskapai seperti AirFrance-KLM, Aeroflot serta Korean Air

Perubahan/Pembatalan/Refund Garuda Indonesia

Koreksi Nama

  • Harus dilakukan melalui kantor penjualan tiket Garuda Indonesia dengan batas waktu maks. 24 jam sebelum keberangkatan
  • Dokumen yang harus dibawa: Tiket Garuda Indonesia, KTP atau paspor (untuk rute internasional)
  • Koreksi nama hanya diperbolehkan sebanyak maks. 2 karakter
  • Biaya koreksi nama: Rp150.000 (rute domestik) atau $30 (rute internasional)
  • Metode pembayaran yang diterima berbeda-beda tergantung kantor cabang
  • Permintaan pengubahan nama melalui call center Garuda Indonesia tidak akan diproses

Rute Domestik

Reroute/Pindah Rute

Hanya dapat dilakukan melalui
Call-Center Garuda Indonesia: 0804-1-807-807.

Reschedule

Melalui Garuda Indonesia
o  Hanya dapat dilakukan melalui Call Center Garuda Indonesia 0804-1-807-807
o  Rebook dapat dilakukan hanya untuk kelas dan penerbangan yang sama
o  Jika harga tiket baru lebih rendah, selisih harga tidak akan dikembalikan
Kelas J, C, D, I, Y, B, dan M:
Kurang dari 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 25% dari tarif dasar.
Kelas K, N, dan Q:
o Lebih dari 72 jam hingga 24 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 10% dari tarif dasar.
o  Antara 24 jam hingga 12 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 25% dari tarif dasar.
o  Antara 12 jam hingga 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 35% dari tarif dasar.
o  Kurang dari 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 50% dari tarif dasar.
Kelas T, V, S, dan H:
o Lebih dari 72 jam hingga 48 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 25% dari tarif dasar.
o  Antara 48 jam hingga 24 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 40% dari tarif dasar.
o  Antara 24 jam hingga 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 50% dari tarif dasar.
o  Kurang dari 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 70% dari tarif dasar.
Kelas L:
o  Lebih dari 72 sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 25% dari tarif dasar.
o  Antara 72 jam hingga 48 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 50% dari tarif dasar.
o  Antara 48 jam hingga 24 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 60% dari tarif dasar.
o  Antara 24 jam hingga 12 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 70% dari tarif dasar.
o  Antara 12 jam hingga 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 80% dari tarif dasar.
o  Kurang dari 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya reschedule sebesar 90% dari tarif dasar.

Lainnya

Pihak Garuda Indonesia berhak melakukan pengubahan jadwal penerbangan atau membatalkan penerbangan jika dianggap perlu demi alasan keselamatan, komersil dan teknis. Pihak Garuda Indonesia akan mengusahakan secepat mungkin untuk menyediakan peralihan dan armada pengganti. Hal ini akan diumumkan kepada para penumpang melalui pengumuman di bandara ataupun via telepon dan dilakukan oleh pihak Garuda Indonesia secara langsung.
Maskapai dapat mengubah ketentuan kapan pun tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Kebijakan penumpang anak-anak dan bayi Garuda Indonesia

Anak-anak diklasifikasikan sebagai umur 2-12 tahun. Tersedia layanan pendamping bagi anak-anak saat bepergian sendirian.
Kategori bayi masuk dalam usia 0 - 2 tahun. Bayi berumur kurang dari 7 hari tidak direkomendasikan untuk perjalanan udara. Bayi dalam kondisi sehat (tidak memerlukan persyaratan ijin medis) berumur antara 7 hari - 2 tahun dapat diterima di Garuda Indonesia dengan didampingi oleh satu penumpang dewasa. 
Harga rata-rata bayi untuk tiket domestik adalah antara Rp 50.000,- hingga Rp 200.000,- tergantung rute penerbangan.

Citilink

Citilink (QG/CTV) adalah maskapai penerbangan dari Indonesia. Citilink adalah sebuah maskapai Low Cost Carrier (LCC), yang artinya Citilink melayani segmen penerbangan berbiaya murah. Citilink adalah anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia, maskapai milik pemerintah. Citilink didirikan pada tahun 2001 dengan tujuan menjadi Strategic Business Unit Garuda Indonesia di bidang Low Cost Carrier. Dimulai dengan armada Fokker, Citilink memulai penerbangan pada 16 Juli 2001 dengan rute Surabaya (SUB)-Balikpapan (BPN)-Tarakan (TRK). Pada perkembangannya, Citilink menambah armada Boeing 737-300 dan mulai mem-phase-out Fokker F28-nya sejak tahun 2005.
Dari awal berdiri hingga tahun 2012, Citilink beroperasi dengan nama Citilink Garuda Indonesia. Kode Penerbangan Citilink pun masih tidak dipisah dengan induknya, yaitu GA/GIA. Sejak spin-off, Citilink beroperasi dengan kode QG/CTV. Tahun 2008 Citilink sempat menghentikan operasionalnya untuk restrukturisasi dan rebranding. Citilink waktu itu diluncurkan kembali dengan slogan "Enjoy Simplicity" dengan tailfin berwarna merah marun polos. Di Indonesia, penulisan brand Citilink sering salah eja, diantaranya: Citylink, City Link dan Citi Link.
Sejak tahun 2012, Citilink telah berdiri sendiri sebagai satu maskapai terpisah dari induknya. Penyegaran nama sebagai maskapai baru dilakukan secara besar-besaran sejak tahun 2011, dan standar pelayanan ditingkatkan secara maksimal sebagai LCC. Armada Airbus A320 didatangkan langsung dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis dan pesanan 25 pesawat Airbus A320neo akan menambah jangkauan dan jaringan penerbangan Citilink mulai 2014. Strategi bisnis yang berbasis web dan online diharapkan menjadikan Citilink sebagai maskapai LCC modern unggulan di Indonesia. Penumpang Citilink akan mendapatkan layanan layaknya LCC lainnya, fasilitas bagasi 20 kg, bagasi kabin 7 kg, penjualan makanan utama dan ringan serta minuman yang cukup bervariasi, serta keamanan dengan armada baru Airbus A320. Pada November 2012, Citilink juga meluncurkan Citilink Shield; yaitu asuransi penerbangan komprehensif yang dapat dibeli sebelum penerbangan.

Sejarah Citilink
Didirikan pada awal tahun 2001, Citilink awalnya merupakan sebuah Strategic Business Unit dari maskapai flag carrier milik pemerintah, Garuda Indonesia. Dipicu oleh deregulasi penerbangan Indonesia pada era reformasi yang memunculkan puluhan maskapai berbiaya murah baru, Garuda Indonesia sebagai pemain terbesar saat itu, tidak tinggal diam. Berbekal beberapa unit Fokker F28 bekas milik sang induk, Citilink mengudara sebagai salah satu perpanjangan tangan Garuda di segmen Low Cost Carrier. Pada era itu, Citilink dikenal oleh masyarakat dengan livery armadanya yang bercorak bunga yang berwarna-warni dan sangat mencolok.
Era Fokker F28 di Citilink dilanjutkan dengan regenerasi armada, dan pada tahun 2004 beberapa Boeing 737-300 milik Garuda ditransfer ke Citilink. Dengan adanya Boeing 737 ini, Citilink dapat meningkatkan daya angkutnya hingga mencapat 130 orang per penerbangan. Jaringan Citilink juga semakin berkembang dengan pembukaan hub di Bandara Juanda, Surabaya.
Persaingan yang semakin ketat di segmen Low Cost Carriers membuat Citilink juga semakin agresif dalam menurunkan harga serta ekspansi ke kota-kota di berbagai wilayah Indonesia, termasuk menjadikan kawasan Indonesia Timur sebagai focus region. Rute-rute yang awalnya masih merupakan rute-rute transit/pointto-point (seperti Surabaya-Balikpapan-Tarakan) diganti menjadi rute-rute langsung dari hub Citilink di Surabaya dan Jakarta.
Karena persaingan yang ketat ini pula, pada Januari 2008, Citilink akhirnya memutuskan untuk menghentikan operasionalnya sementara (hiatus) dan mengalami restrukturisasi oleh Garuda Indonesia. Selama 5 bulan, hingga Mei 2008, Citilink mengalami transformasi dan brand rejuvenation, di mana Citilink diluncurkan kembali sebagai LCC pada Agustus 2008 dengan tagline "Enjoy Simplicity". Di generasi II ini, Citilink dibranding dengan warna merah maroon yang dapat dilihat pada tailfin armada mereka. Investasi hingga USD10 juta ditanamkan pada Citilink untuk melakukan pembenahan dan ekspansi. Armada Boeing 737-300 ditambah dengan pembelian dari maskapai dalam dan luar negeri lain. Kantor pusat Citilink yang sebelumnya bergabung dengan Garuda dipindah ke Surabaya yang telah ditetapkan sebagai base operations.
Pada awal 2011, PT Garuda Indonesia Tbk sebagai pemilik tunggal Citilink memutuskan untuk melakukan spin-off terhadap Citilink. Artinya Citilink dibentuk sebagai sebuah perusahaan yang berdiri sendiri, bukan lagi hanya sebagai SBU dari Garuda. PT Citilink Indonesia berdiri sebagai perusahaan sendiri dan betul-betul berfokus di segmen Low Cost Carrier. Citilink di-rebranding lagi sebagai sebuah maskapai sendiri, bukan sebagai Citilink Garuda Indonesia. Sebagai sebuah perusahaan independen, Citilink juga memulai proses untuk mendapatkan Air Operator's Certificate (AOC) sendiri. Sejak berdiri sampai saat itu Citilink masih memakai AOC milik Garuda Indonesia, dan semua penerbangan Citilink masih berkoda GA/GIA.
Surat Izin dari DKUPPU Departemen Perhubungan diterbitkan pada Januari 2012, dan Citilink secara resmi menjadi airline sendiri yang terpisah. Lalu, AOC untuk penerbangan niaga berjadwal (AOC121) diterbitkan pada Juli 2012. Dengan kode QG/CTV dan Callsign "Supergreen", Citilink memulai era baru sebagai LCC modern dengan penaawaran tiket murah dan beberapa promo, yang siap berkompetisi dengan para pemain lama, seperti Lion Air dan Indonesia AirAsia.

Kebijakan penumpang anak-anak dan bayi Citilink
  • Anak-anak diklasifikasikan sebagai umur 2-12 tahun dan tidak boleh terbang tanpa orang dewasa. Anak akan mendapatkan potongan harga.
  • Batas maksimal bayi adalah 1 bayi untuk tiap 1 Dewasa.
  • Harga rata-rata bayi untuk tiket domestik adalah antara Rp 50.000, hingga Rp 200.000, tergantung rute penerbangan.

    Alamat Citilink

    Gedung Garuda Indonesia
    Jl.Gunung Sahari Raya No.52
    Jakarta Pusat,10720
    Call-Center Citilink: 0804-1-08-08-08 / +6231-2931100.
     

     

Batik Air

Batik Air (ID/BTK) adalah maskapai penerbangan Indonesia yang bergerak di segmen Full-Service. Berada di bawah naungan Lion Air Group, maskapai ini berbasis di kota Manado, Sulawesi Utara.
Batik Air memulai penerbangan komersil perdananya pada tanggal 3 Mei 2013 dengan melayani rute Jakarta - Manado. Per Januari 2014, Batik Air memiliki 6 armada pesawat Boeing 737-900ER dan melayani rute ke: Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Balikpapan, Manado, Pekanbaru, Ambon, Jayapura. Sebagai maskapai Full-Service, Batik Air bersaing dengan maskapai Full-Service milik pemerintah, Garuda Indonesia.
Dengan kualitas layanan premium, Batik Air menyediakan layanan bagasi gratis dengan bobot 20 kg untuk kelas Ekonomi dan 30 kg untuk kelas Bisnis. Kabin Batik Air telah dilengkapi dengan desain Boeing Sky Interior yang terkesan luas dan nyaman, dengan ruang kaki (seat pitch) selebar 32 inch untuk kelas Ekonomi. Di tiap kursi penumpang terpasang In-Flight-Entertainment (IFE) lengkap dengan fitur capacitive touch-screen.
Layanan premium ini disuguhkan oleh pihak Batik Air ke konsumennya dengan harga yang tetap kompetitif. Komitmen kuat ini ditunjukkan dengan harga tiket pesawat Batik Air yang masuk ke dalam kelas premium tetapi tetap terjangkau oleh konsumen. Selain itu, pihak perusahaan juga membuat penawaran tiket murah dan tiket promo Batik Air serta program lainnya secara rutin.
Selama penerbangan, penumpang Batik Air kelas ekonomi mendapatkan berbagai pilihan minuman, makanan ringan dan/atau sajian makanan utama hangat secara cuma-cuma. Untuk penerbangan kurang dari 2 jam, penumpang hanya mendapat makanan ringan dan minuman. Sedangkan penumpang kelas bisnis dijamu dengan hot meal untuk semua perjalanan, serta tambahan welcome drink dan dessert.

Sejarah Batik Air
Berbasis di kota Manado, Batik Air diluncurkan oleh Lion Air Group pada saat perekonomian Indonesia sedang dalam keadaan stabil dan pilihan masyarakat akan layanan premium berharga kompetitif sedang bertambah. Berdasarkan latar belakang tersebut, Batik Air hadir untuk memberikan solusi bagi masyarakat di Indonesia dan resmi mulai beroperasi pada April 2013. Penerbangan komersil perdana Batik Air baru diluncurkan pada 3 Mei 2013. Rute yang ditempuh adalah long-haul Jakarta-Manado.
Hampir pada saat yang berdekatan yaitu pada pertengahan Maret 2013, Lion Air terlebih dahulu meluncurkan maskapai LCC Malindo Air ( joint venture dengan NADI (National Aerospace and Defence Industries) Malaysia). Untuk saat ini, Malindo Air melayani rute domestik Malaysia serta rute internasional terbatas, seperti India dan Indonesia.
Anak maskapai Lion Air Group ini dilengkapi dengan 4 armada Boeing 737-900ER. Armada jenis ini akan ditambah lagi sehingga berjumlah 6 pesawat sampai akhir 2013.

Kebijakan penumpang anak-anak, bayi dan ibu hamil Batik Air
  • Untuk usia kehamilan di atas 28 minggu, penumpang diwajibkan menyertakan surat keterangan medis yang menyatakan bahwa penumpang fit secara medis untuk melakukan penerbangan. Penumpang juga akan diminta mengisi formulir pertanggungan resiko Form of Indemnity (FOI)
  • Bayi di bawah usia 2 hari tidak diperkenankan dalam penerbangan, sedangkan bayi usia antara 3 sampai 7 hari harus disertai dengan surat keterangan medis yang menyatakan bahwa bayi tersebut fit secara medis untuk melakukan penerbangan. Surat keterangan medis tersebut diterbitkan setidaknya 72 jam sebelum jam keberangkatan.
  • Kategori bayi adalah di bawah 2 tahun dan orang tua bayi harus menandatangani formulir pertanggungan resiko (FOI). Anak-anak di atas usia 2 tahun dikenakan tarif yang sama dengan penumpang dewasa

Wings Air

Wings Air (IW/WON) atau lengkapnya Wings Abadi Airlines adalah maskapai penerbangan Indonesia yang merupakan anak maskapai Lion Air. Wings Air melayani rute-rute regional yang menghubungkan antara kota kecil dengan kota hub yang dilayani oleh maskapai intraduk Lion Air.
Wings Air memulai penerbangan komersil perdananya pada pertengahan tahun 2003, berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta berkantor pusat di Manado, Sulawesi Utara.
Selain melayani penerbangan rute domestik, saat ini Wings Air juga melayani penerbangan internasional ke 2 destinasi internasional yaitu rute Pekanbaru-Malacca dan Medan-Penang.
Di akhir tahun 2015, Wings Air berencana akan menambah 27 unit ATR 72-600 dan menjadi operator armada ATR terbesar di dunia dengan 20 unit ATR 72-500 dan 40 unit ATR 72-600.
Penumpang Wings Air mendapat jatah bagasi kabin dengan berat hingga 7 kg, baik untuk domestik maupun internasional. Penumpang juga memperoleh bagasi check-in gratis hingga 10 kg. 

Sejarah Wings Air
Wings Air didirikan pada tahun 2003 sebagai perpanjangan sayap Lion Air ke rute-rute regional (feeder routes) di seluruh Indonesia, beroperasi dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan berkantor pusat di Manado, Sulawesi Utara. Wings Air awalnya beroperasi sebagai anak perusahaan low-cost carrier (LCC) dari Lion Air, tetapi akhirnya Lion Air sendiri memperkenalkan diri sebagai maskapai berbiaya murah dan beberapa program promo lainnya, dan Wings Air difokuskan menjadi feeder. Armada awal Wings Air adalah McDonnell Douglas MD-80 dan MD-82 bekas Lion Air serta De Havilland Dash-8, tetapi lama kelamaan MD-80 dan MD-82 dipensiunkan dan diganti dengan armada regional ATR-72.
Maskapai regional yang dipimpin oleh Rusdi Kirana ini pertama kali memperkenalkan 3 unit ATR 72-500 nya ke pasaran Indonesia pada tahun 2010. Penguatan armada ini diikuti oleh penambahan 15 unit ATR 72-500 dan 15 unit ATR 72-600 dengan nilai hingga USD 600 juta. ATR 72-500 ini menggantikan armada terdahulu yaitu MD-80, disertai dengan penambahan frekuensi rute yang sebelumnya dioperasikan oleh Lion Air. Rute-rute yang overlap dengan Lion Air ditutup dan Wings memantapkan diri sebagai maskapai regional.
Pada November 2010, Wings Air mulai melebarkan sayapnya ke rute internasional yaitu Pekanbaru-Melaka dan Medan-Penang, yang sebelumnya dioperasikan oleh Lion Air.
Seiring waktu, Wings Air lebih berfokus pada armada ATR 72-500 dan ATR 72-600 serta tidak memesan lagi jenis unit lainnya sekalipun ATR berkapasitas lebih sedikit yaitu total 72 orang. Hal ini disebabkan oleh keputusan Wings Air untuk lebih menambah frekuensi penerbangan dibandingkan kapasitas, serta memfokuskan diri sebagai maskapai feeder dari Lion Group.

Kebijakan penumpang anak-anak, bayi dan ibu hamil Wings Air
  • Untuk usia kehamilan di atas 28 minggu, penumpang diwajibkan menyertakan surat keterangan medis yang menyatakan bahwa penumpang fit secara medis untuk melakukan penerbangan. Penumpang juga akan diminta mengisi formulir pertanggungan resiko Form of Indemnity (FOI)
  • Bayi di bawah usia 2 hari tidak diperkenankan dalam penerbangan, sedangkan bayi usia antara 3 sampai 7 hari harus disertai dengan surat keterangan medis yang menyatakan bahwa bayi tersebut fit secara medis untuk melakukan penerbangan. Surat keterangan medis tersebut diterbitkan setidaknya 72 jam sebelum jam keberangkatan.
  • Kategori bayi adalah di bawah 2 tahun dan orang tua bayi harus menandatangani formulir pertanggungan resiko (FOI). Anak-anak di atas usia 2 tahun dikenakan tarif yang sama dengan penumpang dewasa

Lion Air

LION AIR (JT/LNI) adalah sebuah maskapai penerbangan Indonesia yang melayani segmentasi pasar sebagai hybrid carrier, atau perpaduan antara maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) dan maskapai medium.
Sebagai hybrid carrier, selain menawarkan penerbangan berbiaya murah serta beberapa promo, Lion Air juga menawarkan penerbangan dalam dua kelas, Ekonomi dan Bisnis. Untuk penumpang kelas ekonomi, Lion Air memberikan fasilitas bagasi sebesar 20kg dan kursi kulit dengan seat pitch 29 inci. Untuk para penumpang kelas bisnis, Lion Air menawarkan kursi kulit nyaman dengan jarak antar kursi (seat-pitch) 38 inci, pre-flight drink, makanan dan minuman, serta bagasi 30kg. Baik kelas ekonomi maupun bisnis mendapatkan fasilitas bagasi kabin seberat 10kg. Untuk penerbangan domestik, pesawat Lion Air mencakup paling banyak kombinasi rute dan jadwal ke kota-kota di Indonesia. Untuk tiket pesawat Lion Air sendiri bisa dengan mudah didapat melalui Lion Air Agent serta Traveloka.
Saat ini Lion Air adalah maskapai dengan armada terbesar di Indonesia, mengoperasikan lebih dari 80 Boeing 737-900ER terbaru serta Boeing 737-800 (Next Generation) dan Boeing 737-400. Lion Air masih memiliki 110 pesawat yang akan dikirimkan dari order awal 178 Boeing 737-900ER. Pada Maret 2013, Lion Air juga menandatangani kontrak pembelian 234 Airbus A320 family, yang tercatat sebagai kontrak pembelian terbesar dalam sejarah Airbus.
  
Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari penerbangan domestik yang kecil. Setelah 13 tahun pengalaman di bisnis wisata yang ditandai dengan kesuksesan biro perjalanan Lion Tours, kakak-beradik Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan impian mereka untuk memiliki usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali ambisi yang tinggi dan modal awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air secara hukum didirikan pada bulan Oktober tahun 1999. Namun pengoperasian baru berjalan di mulai pada tanggal 30 Juni tahun 2000, dengan menggunakan sebuah pesawat Boeing 737-200 PK-LIA. Saat ini, Rusdi Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan sebagai Presiden dan juga Direktur. Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional lainnya, Lion Air menempati Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta; sedangkan perusahaan penerbangan lokal atau penerbangan domestik menempati Terminal Satu. Faktor tersebut, selain mampu memberikan para penumpang kemudahan penerbangan sambungan ke Indonesia atau dari Indonesia ke tujuan internasional lainnya, juga memberikan keuntungan lebih dari segi prestise. Tetapi kemudian Lion Air dipindahkan ke Terminal 1A dan penerbangan ke Pulau Sumatera,Batam,Pangkalpinang,dan Palangkaraya dioperasikan di terminal 1B (mulai 11 Oktober 2010) hingga saat ini. Sedangkan semua penerbangan internasional Lion Air dilayani dari terminal 2E.
Pada 2005, Lion Air memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari 19 seri McDonnell Douglas MD-82 dan 5 pesawat De Havilland Canada Dash-8 yang dioperasikan oleh anak perusahaannya, Wings Air. Sebagai maskapai rendah biaya (Low Fare Airline), armada Lion Air didominasi oleh MD-80 karena efisiensi dan kenyamanannya. Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air memesan 178 Boeing 737-900ER yang diantar bertahap sejak 2007 hingga 2014. Lion Air berencana bersaing baik dengan Garuda Indonesia maupun Saudi Arabian Airlines untuk menerbangi rute-rute umroh bahkan haji dengan pesawat Boeing 747-400. 2 (dua) Pesawat Boeing 747-400 sudah masuk dalam armadanya. Pembelian pesawat lagi-lagi dilakukan dengan pihak Boeing, untuk 208 Boeing 737-9 MAX yang akan mulai dikirimkan dari tahun 2018. Pada Februari 2012, Rusdi Kirana kembali menandatangani kontrak pembelian pesawat, kali ini untuk 234 Airbus A320 family langsung dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis. 

Perubahan/Pembatalan/Refund Lion Air 
  • Harus dilakukan melalui Call Center Lion Air: 0804-1-77-88-99 (Indonesia) / +60-03-7841-5333 (Malaysia) / +65-6339-1922 (Singapore)
  • Reschedule minimal di kelas yang sama
  • Di atas 48 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya admin Rp50.000 dan selisih harga tiket baru
  • Kurang dari 48 jam sampai 24 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya pembatalan sebesar 50% dari tarif dasar
  • Antara 24 jam hingga 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya pembatalan sebesar 80% dari tarif dasar
  • Setelah waktu check-in, dikenakan biaya pembatalan sebesar 90% dari tarif dasar
  • Reschedule tiket bayi tidak dikenakan biaya admin maupun biaya pembatalan
  • Jika harga tiket baru yang lebih rendah, selisih harga tidak akan dikembalikan
Pembatalan & Refund
  • Lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya sebesar 25% dari tarif dasar
  • Antara 72 jam sampai 4 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya sebesar 50% dari tarif dasar
  • Kurang dari 4 jam sebelum keberangkatan atau no show, dikenakan biaya sebesar 90% dari tarif dasar
Lainnya
Pihak Lion Air berhak melakukan pengubahan jadwal penerbangan atau membatalkan penerbangan jika dianggap perlu demi alasan keselamatan dan teknis.
Pihak Lion Air akan mengusahakan secepat mungkin untuk menyediakan peralihan dan armada pengganti. Hal ini akan diumumkan kepada para penumpang melalui pengumuman di bandara ataupun via telepon dan dilakukan oleh pihak Lion Air secara langsung. Check-in dapat dilakukan secara online, langsung di website Lion Air Web Check-in.
Jika penerbangan dibatalkan oleh maskapai, refund dapat dilakukan dengan biaya sebesar 10% dari tarif dasar.
Diberdayakan oleh Blogger.

Template Information

Pesan Tiket

Bank Kami


No Rek : 448-031-8213
A/N : MUNGKASTIA



No Rek : 144-00-1447668-0
A/N : MUNGKASTIA



No Rek : 6400-01-018416-53-8
A/N : MUNGKASTIA