LION AIR (JT/LNI) adalah sebuah maskapai penerbangan Indonesia yang melayani
segmentasi pasar sebagai hybrid carrier, atau perpaduan antara maskapai
penerbangan berbiaya murah (LCC) dan maskapai medium.
Sebagai hybrid carrier, selain menawarkan penerbangan berbiaya murah
serta beberapa promo, Lion Air juga menawarkan penerbangan dalam dua
kelas, Ekonomi dan Bisnis. Untuk penumpang kelas ekonomi, Lion Air
memberikan fasilitas bagasi sebesar 20kg dan kursi kulit dengan seat
pitch 29 inci. Untuk para penumpang kelas bisnis, Lion Air menawarkan
kursi kulit nyaman dengan jarak antar kursi (seat-pitch) 38 inci,
pre-flight drink, makanan dan minuman, serta bagasi 30kg. Baik kelas
ekonomi maupun bisnis mendapatkan fasilitas bagasi kabin seberat 10kg.
Untuk penerbangan domestik, pesawat Lion Air mencakup paling banyak
kombinasi rute dan jadwal ke kota-kota di Indonesia. Untuk tiket pesawat
Lion Air sendiri bisa dengan mudah didapat melalui Lion Air Agent serta
Traveloka.
Saat ini Lion Air adalah maskapai dengan armada terbesar di
Indonesia, mengoperasikan lebih dari 80 Boeing 737-900ER terbaru serta
Boeing 737-800 (Next Generation) dan Boeing 737-400. Lion Air masih
memiliki 110 pesawat yang akan dikirimkan dari order awal 178 Boeing
737-900ER. Pada Maret 2013, Lion Air juga menandatangani kontrak
pembelian 234 Airbus A320 family, yang tercatat sebagai kontrak
pembelian terbesar dalam sejarah Airbus.
Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari
penerbangan domestik yang kecil. Setelah 13 tahun pengalaman di bisnis
wisata yang ditandai dengan kesuksesan biro perjalanan Lion Tours,
kakak-beradik Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan impian mereka
untuk memiliki usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali ambisi yang
tinggi dan modal awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air secara
hukum didirikan pada bulan Oktober tahun 1999. Namun pengoperasian baru
berjalan di mulai pada tanggal 30 Juni tahun 2000, dengan menggunakan
sebuah pesawat Boeing 737-200 PK-LIA. Saat ini, Rusdi Kirana sebagai
salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan sebagai Presiden dan juga
Direktur. Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan
internasional lainnya, Lion Air menempati Terminal 2F Bandara
Soekarno-Hatta; sedangkan perusahaan penerbangan lokal atau penerbangan
domestik menempati Terminal Satu. Faktor tersebut, selain mampu
memberikan para penumpang kemudahan penerbangan sambungan ke Indonesia
atau dari Indonesia ke tujuan internasional lainnya, juga memberikan
keuntungan lebih dari segi prestise. Tetapi kemudian Lion Air
dipindahkan ke Terminal 1A dan penerbangan ke Pulau
Sumatera,Batam,Pangkalpinang,dan Palangkaraya dioperasikan di terminal
1B (mulai 11 Oktober 2010) hingga saat ini. Sedangkan semua penerbangan
internasional Lion Air dilayani dari terminal 2E.
Pada 2005, Lion Air memiliki 24 pesawat penerbangan yang terdiri dari
19 seri McDonnell Douglas MD-82 dan 5 pesawat De Havilland Canada
Dash-8 yang dioperasikan oleh anak perusahaannya, Wings Air. Sebagai
maskapai rendah biaya (Low Fare Airline), armada Lion Air didominasi
oleh MD-80 karena efisiensi dan kenyamanannya. Dalam upaya meremajakan
armadanya, Lion Air memesan 178 Boeing 737-900ER yang diantar bertahap
sejak 2007 hingga 2014. Lion Air berencana bersaing baik dengan Garuda
Indonesia maupun Saudi Arabian Airlines untuk menerbangi rute-rute umroh
bahkan haji dengan pesawat Boeing 747-400. 2 (dua) Pesawat Boeing
747-400 sudah masuk dalam armadanya. Pembelian pesawat lagi-lagi
dilakukan dengan pihak Boeing, untuk 208 Boeing 737-9 MAX yang akan
mulai dikirimkan dari tahun 2018. Pada Februari 2012, Rusdi Kirana
kembali menandatangani kontrak pembelian pesawat, kali ini untuk 234
Airbus A320 family langsung dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis.
Perubahan/Pembatalan/Refund Lion Air
- Harus dilakukan melalui Call Center Lion Air: 0804-1-77-88-99 (Indonesia) / +60-03-7841-5333 (Malaysia) / +65-6339-1922 (Singapore)
- Reschedule minimal di kelas yang sama
- Di atas 48 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya admin Rp50.000 dan selisih harga tiket baru
- Kurang dari 48 jam sampai 24 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya pembatalan sebesar 50% dari tarif dasar
- Antara 24 jam hingga 2 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya pembatalan sebesar 80% dari tarif dasar
- Setelah waktu check-in, dikenakan biaya pembatalan sebesar 90% dari tarif dasar
- Reschedule tiket bayi tidak dikenakan biaya admin maupun biaya pembatalan
- Jika harga tiket baru yang lebih rendah, selisih harga tidak akan dikembalikan
Pembatalan & Refund
- Lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya sebesar 25% dari tarif dasar
- Antara 72 jam sampai 4 jam sebelum keberangkatan, dikenakan biaya sebesar 50% dari tarif dasar
- Kurang dari 4 jam sebelum keberangkatan atau no show, dikenakan biaya sebesar 90% dari tarif dasar
Lainnya
Pihak Lion Air berhak melakukan pengubahan jadwal penerbangan atau
membatalkan penerbangan jika dianggap perlu demi alasan keselamatan dan
teknis.
Pihak Lion Air akan mengusahakan secepat mungkin untuk menyediakan
peralihan dan armada pengganti. Hal ini akan diumumkan kepada para
penumpang melalui pengumuman di bandara ataupun via telepon dan
dilakukan oleh pihak Lion Air secara langsung. Check-in dapat dilakukan
secara online, langsung di website Lion Air Web Check-in.
Jika penerbangan dibatalkan oleh maskapai, refund dapat dilakukan dengan biaya sebesar 10% dari tarif dasar.
0 komentar:
Posting Komentar